Minggu, 16 April 2017

Inovasi-Inovasi Seputar Kopi



Hai Sobat Leite,

Setelah minggu lalu Mimin membuat review kafe, minggu ini Mimin mau mengajak Sobat Leite melihat beberapa inovasi unik seputar kopi. Sobat Leite tentu sadar bahwa otak manusia itu memiliki 1001 potensi dan kreativitas. Dari kedua hal tersebut lahirlah inovasi. Nah, potensi dan kreativitas ini tidak ketinggalan diterapkan juga pada kopi. Wah, bagaimana ya kira-kira jika inovasi diterapkan pada kopi? Mimin merangkum beberapa inovasi seputar kopi dari beberapa sumber:

      1.      Kopi Bening
Jika biasanya kopi identik selalu berwarna gelap, David dan Adam Nagy asal Slovakia menciptakan kopi bening. Alasan mereka ternyata cukup sederhana ketika membuat kopi ini: mereka tidak suka gigi mereka berwarna kuning jika terlalu banyak meminum kopi. Kopi Bening ini dinamakan CLR CFF.
Kopi Bening ini memang berwarna bening layaknya air mineral kemasan. David dan Adam mengklaim bahwa Kopi Bening ini diolah sedemikian rupa melalui proses yang panjang. Kopi ini beraroma segar dan bebas dari pengawet. Rasanya pun tetap sama dengan kopi pada umumnya. Tertarik? Perbotolnya dihargai sekitar Rp 100.000,-
(http://global.liputan6.com/read/2920535/inovasi-baru-kopi-ini-bening-seperti-air-putih)

      2.      Kopi Bambu Kebumen
Adalah Yuri Dulloh, seorang pria asal Kebumen, yang membuat inovasi Kopi Bambu. Menurutnya, kopi yang sehat dan nikmat tidak harus berbiaya mahal. Ia menciptakan kopi bambu sebagai inovasi yang tidak kalah dengan alat-alat peracik kopi modern yang ada di kafe-kafe.
Yuri menggunakan bambu sebagai alat penyaring kopi, mirip fungsinya seperti alat espresso. Bambu ini dipotong sedemikian rupa sebesar gelas normal, lalu diberikan lubang kecil untuk menyaring ampas kopi. Yuri mengklaim bahwa dengan alat ini, beragam varian kopi bisa dihasilkan. Selain itu, aroma khas bambu juga memberikan warna tersendiri dari produk kopi yang dihasilkan. Nah, Pemprov Jawa Tengah ternyata sudah memberikan ruang untuk paten atas inovasi Yuri Dulloh ini.

      3.      Kopi Biji Salak asal Sleman
Ketika kita selesai makan buah Salak, bijinya tentu selalu kita buang. Nah, warga sekitar Turi, Sleman, ternyata menjadikan biji Salak ini sebagai bahan baku pembuatan kopi. Kopi Biji Salak ini seringkali dikira sebagai kopi robusta karena kemiripan rasanya.
Cara membuatnya ternyata cukup sederhana. Biji-biji salak yang sudah matang (berwarna hitam) dipilih lalu kemudian disangrai. Jangan sampai hangus. Setelah itu, biji salak tersebut dimasukkan ke dalam grinder sehingga menjadi serbuk. Serbuk inilah yang menjadi Kopi Biji Salak.
(http://www.agroindustri.id/kopi-biji-salak-inovasi-minuman-berkhasiat/)

Nah Sobat Leite, menarik bukan produk dari manusia-manusia yang kreatif? Tentu masih banyak inovasi-inovasi lain seputar kopi. Sobat Leite bisa bergerilya untuk mencarinya. Tetapi, untuk produk kopi dengan kualitas terbaik, cari saja di Leite Coffee Co. Sampai ketemu di artikel berikutnya.